PURBALINGGA, HUMAS – Terkait dengan kasus kelahiran bayi tanpa kelamin yang menimpa anak pasangan suami istri Solihun (24) dan Nur Khanifah warga RT 6/4 Desa Gondang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, bupati Purbalingga Drs Heru Sudjatmoko M Si meminta kepada pihak-pihak terkait khususnya Dinas Kesehatan untuk untuk segera menangani kasus tersebut dengan cepat, tepat dan cermat. Penanganan bayi lahir tanpa kelamin tersebut harus ditangani lebih serius mengingat yang bersangkutan merupakan keluarga kurang mampu.
Permintaan tersebut disampaikan Bupati Purbalingga pada acara Tarawih Keliling Putaran Kedua yang diikuti pejabat pemkab bersama jajaran Muspida Kabupaten Purbalingga Senin malam (14/7) di Masjid Al Ikhlas Desa Kutabawa Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
“Saya minta dinas terkait khususnya Dinas Kesehatan kabupaten untuk mengawal pasien tersebut dan mendukung segala keperluan pasien .Walaupun yang bersangkutan memiliki kartu Jamkesmas, tapi untuk operasional lainya juga memerlukan biaya yang tidak sedikit,” pintanya. Selain itu, Heru juga meminta untuk diuruskan pengajuan biaya ke pemkab untuk mendukung keperluan tersebut. “Kami pemkab akan berupaya memenuhi pembiayaan keperluan untuk operasional dan isyaAlloh dapat mencukupinya, tolong urus segala persyaratan untuk diajukan ke pemkab. Bilamana diperlukan untuk dirujuk ke rumah sakit yang lebih lengkap dan memadai peralatanya, dinas untuk memfasilitasinya,” ujarnya.
Camat Karangreja M Faturohman mengatakan Solihun dan Nur Khanifah merupakan kategori warga yang tidak mampu, walaupun sudah memiliki kartu Jamkesmas tapi untuk keperluan selama bolak-balik dari RS ke rumanya memerlukan uluran tangan. Seperti diketahui sebelumnya, dari hasil konsultasi dengan dokter RS Goeteng Taroenadibrata bayi tersebut disarankan dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta.
Dalam sambutan Tarawih Keliling, bupati juga meminta warga di Kecamatan Karangreja pada umumnya dan warga Desa Kutabawa pada khususnya untuk selalu menjaga kerukunan dan kedamaian antar umat dan masyarakat. “Mari kita semua untuk selalu hidup rukun dan saling menghargai satu sama lain, serta jaga perdamaian antar umat. Rukun iku anggawe sentosa (bersatu kita teguh), lan congkrah agawe bubrah (bercerai kita runtuh),”pintanya. Selain diisi tausiah dari Kemenag kabupaten, tim tarawih keliling kabupaten juga memberikan bantuan berupa Al-Quran digital, sajadah, mukena dan bantuan uang untuk para imam masjid. (Humas/Kmn)